Rabu, 26 November 2014

Euthynnus affinis


Nama Umum
Inggris: -
Indonesia: Ikan Tongkol, Tongkol Como, Tongkol Kurik

Klasifikasi
Kingdom: Animalia
filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Scombridae
Genus: Euthynnus
Spesies: Euthynnus affinis
Tongkol, tongkol como, tongkol komo, atau tongkol kurik (Euthynnus affinis) adalah sejenis ikan laut dari suku Scombridae. Terutama menjelajah di perairan dangkal dekat pesisir di kawasan Indo-Pasifik Barat, tongkol merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kawakawa, little tuna, mackerel tuna, atau false albacore.
Ikan yang berukuran sedang; panjang maksimum sekitar 100 cm FL (fork length), namun umumnya hanya sekitar 60 cm. Punggung berwarna biru gelap metalik, dengan pola coret-coret miring yang rumit mulai dari pertengahan sirip punggung pertama ke belakang; sisi badan dan perut putih keperakan, dengan bercak-bercak khas berwarna gelap di antara sirip dada dan sirip perut, yang tidak selalu ada. Tanpa sisik, kecuali di wilayah corselet dan gurat sisi.

Gigi-gigi kecil dan mengerucut, dalam satu baris. Sisir saring berjumlah 29-34 pada lengkung insang yang pertama. Sirip punggung pertama dengan XI hingga XIV jari-jari keras (duri), terpisahkan dari sirip punggung kedua hanya oleh suatu celah sempit, yang lebih sempit daripada lebar mata. Duri-duri di awal sirip punggung pertama jauh lebih panjang daripada duri-duri di belakangnya, membuat tepi atas sirip depan ini melengkung dalam. Sirip dada pendek, ujungnya tidak mencapai celah di antara kedua sirip punggung. Terdapat dua tonjolan (flaps) di antara kedua sirip perut. Sirip-sirip kecil (finlet) 8-10 buah di belakang sirip punggung kedua, dan 6-8 buah di belakang sirip dubur.
Tongkol como menyebar luas di perairan hangat di kawasan Indo-Pasifik Barat, yakni wilayah Samudera Hindia mulai dari pesisir timur Afrika Selatan, Somalia, Laut Merah, Laut Arab, terus ke arah timur ke pesisir anak-benua India, pesisir dan laut-laut pedalaman di Asia Tenggara dan Nusantara, pantai barat Australia; hingga menyeberang ke sisi barat Samudera Pasifik, ke utara sampai ke perairan Jepang bagian selatan, ke selatan sampai ke pesisir timur Austraila, serta ke timur di kepulauan-kepulauan Pasifik hingga Hawaii dan Kepulauan Marquesas.

Ikan ini bersifat epipelagis dan neritik, menjelajahi perairan-perairan terbuka bersuhu 18°-29°C. Sebagaimana tuna yang lain, jenis ini acap menggerombol dalam campuran berbagai jenis ikan dengan ukuran tubuh yang sama. Misalnya dengan Thunnus albacares yang kecil, Katsuwonus pelamis, Auxis sp., dan juga Megalaspis cordyla, dalam kumpulan yang terdiri dari 100 hingga lebih dari 5.000 ekor ikan.

Tongkol como tidak memilih-milih mangsa; makanannya terdiri dari udang, kerabat cumi-cumi dan sotong, serta aneka jenis ikan. Pada gilirannya, tongkol dimangsa oleh setuhuk dan cucut.

Musim berpijah tongkol bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di pesisir Afrika timur berlangsung antara bulan Januari hingga Juli; di Filipina tercatat antara Maret-Mei; di Indonesia antara Agustus-Oktober, dan di Kepulauan Seychelles antara Oktober-Mei.

G+

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan komentar Dibawah Ini. Komentar Yang Mengandung Spam Akan Dihapus.

Flora dan Fauna, 2009